Oleh: Acep Iwan Saidi**
Dalam perkembangan kesusastraan Indonesia, Afrizal Malna dapat ditandai sebagai sebuah noktah tersendiri, sebagaimana juga Amir Hamzah, Chairil Anwar, dan Soetardzi Calzoum Bachri pada zamannya masing-masing. Noktah itu adalah sebuah deviasi, sebuah titik yang...
Imaji Visual Sajak-sajak Afrizal Malna
Posted by Kira
Posted on 8/18/2013 02:37:00 PM
with No comments
Esai Afrizal Malna: Koreografi dari Ambang Batas Tari
Posted by Kira
Posted on 7/03/2013 11:55:00 AM
with No comments

Sebuah percakapan kecil, gerak-gerak kecil, terputus, ragu, gerak diulang kembali, merupakan adegan-adegan pembuka pertunjukan tari Ruang Abu-Abu karya Sekar Alit dari Surabaya. Lalu seorang penari perempuan, yang dimainkan sendiri oleh Sekar Alit, menyanyikan sebuah lagu cinta yang juga penuh keraguan....
Bertemu Afrizal Malna; Bicara Seni Video, Teater, Sastra dan Politik Kesenian
Posted by Kira
Posted on 7/03/2013 11:42:00 AM
with No comments

Siapa pengamat kegiatan teater dan sastra kontemporer di Indonesia yang paling lihai? Dari sekian banyak nama yang muncul, Afrizal Malna adalah figur yang paling menonjol. Ia adalah seorang ‘aktivis seni’ yang paling tekun menggeluti persoalan kesenian dari pandangan yang banyak luput dari pandangan...
Esai Afrizal Malna: Performance Art dan Selembar Daun Kering yang Ditanam dalam Kenangan
Posted by Kira
Posted on 6/27/2013 10:49:00 AM
with No comments

Performance Art dan Selembar Daun Kering yang Ditanam dalam Kenangan
Oleh Afrizal Malna
Selamat pagi, kawan-kawan. Untuk pertemuan ini, dalam program Undiscloused Territory #5, saya akan membicarakan 3 hal di sekitar apa yang saya pikirkan tentang performance art dalam lingkungan...